BUDIDAYA CABE ( Capsiam annuum )
1.Cultivar / Varietas.
Hot chili , Hot
beauty , Prabu , Marathon , Gada, dan masih
banyak lagi jenisnya.
2.Persemaian
Penyemaian benih.
Benih cabe di
rendam dengan air sekitar 18 jam, lalu tiriskan dan bungkus rapat
dengan kertas atau
tissue untuk menjaga kelembaban , pembukus setengah basah.
2 – 3 hari buka
pembukus, dan pindahkan benih cabe ke media semai satu persatu.
Media semai
campuran tanah dan pupuk kandang matang dengan perbandigan 1 : 1
atau 2 : 1.masukan ke polibag plastic.Setelah
benih cabe di tanam 0,5 – 1 cm .lalu
siram air dengan
gembor penyiraman,dan tutup dengan daun pisang untuk menjaga
kelembaban ,
lihat kalau sudah benih mulai tumbuh
buka daun penutup dan siram
pagi dan
sore.Untuk mencegah gangguan cendawan , semprot persemaian dengan
fungisida Starmyl 25WP dan Victory 80WP. Atau dengan
fungisida lainya
Untuk mencegah
gangguan hama ,
persemaian di semprot dengan insektisida Winder
100ec dengan
konsentrasi 0,5 cc/ liter
3. Pengolahan lahan.
Tanah di cangkul atau di bajak dan
buat bedengan / guludan berukuran 1,2m , tinggi bedengan / guludan sekitar 30
cm , dan jarak antar bedengan 60 cm
Pemupukan dasar taburi di atas
bedengan / guludan sekitar 20 ton / ha. Pupuk kandang , atau campuran pupuk
makro Urea 199 kg + TSP 311 kg + KCL 90 kg / ha.( Rekomendasi pupuk untuk
tanaman cabe pada tanah Mineral dengan tingkat kandungan P dan K sedang ).
Bila tanah terlalu masam taburi
kapur atau dolomite sekitar 100 – 120 ton /ha, sampai PH tanah 6 – 6,5 , kemudian diaduk.
Rapikan kembali bedengan / guludan
dan tutup dengan mulsa plastic hitam perak dan kunci mulsa plastik agar tidak
sobek jika terbawa angin.
4.Penanaman.
Lubangi mulsa plastic
dengan diameter 10 cm. dengan jarak tanam yang di pakai
sistim double
row ( dua baris tanaman ) per bedengan dengan jarak 60 cm x 50 cm
Sebelum
penanaman di lakukan ,bedengan di siram atau di lep (jawa )
Penanaman di
lakukan pada bibit yang sudah berumur 4 -5 minggu, atau sudah mem
punyai daun 3 –
5 helai .
Pemindahan tanaman dilakukan
dengan hati – hati jangan sampai akar atau daunya rusak, dengan satu lubang
tanam di isi satu bibit.( buka plastic polibag). Setelah selesai penanaman
siram atau kocor dengan air agar tanaman
tidak layu / cepat tumbuh.
5. Pemeliharaan.
Penyulaman di
lakukan satu minggu setelah tanam, pada tanaman yang tidak sehat per
tumbuhanya
dengan bibit baru yang sehat dan umur kira2 sama.
Tancapkan lanjaran atau ajir 7 hari setelah tanam,
dengan jarak sekitar 5 -10 cm dari
batang tanaman
dengan kedalaman 20 -30 cm ke dalam tanah.(lanjaran / ajir terbuat
dari bambu dengan
panjang 1 m -1,2 m ).Ikat tanaman pada lanjaran pada umur15
hari setelah
tanam dengan tali rafia.
Wiwil atau buang
semua tunas di bawah cabang pertama dan bunga yang pertama dan
kedua .Cabang
selanjutnya dan bunga cabang ke 3 di pelihara. Hama dan penyakit.
Ulat tanah ( Agrotis ipsilon )
Biasanya menyerang tanaman cabe
yang baru di pindah tanam, dengan memotong batang utama pohon hingga roboh ,
bahkan sampai putus. Untuk pencegahanya lakukan penyemprotan insektisida Direct
25 ec dengan konsetrasi 0,4 cc / liter atau dengan insektisida Raydok 28 ec
dengan konsentrasi 0,25 – 0, 5 cc / liter, sehari sebelum tanam.
Ulat grayak ( spodoptera litura ).
Biasanya menyerang daun, buah dan
tanaman yang masih kecil. Untuk pengendalianya dianjurkan penyemprotan di sore
hari atau malam hari dengan insektisida biologi Turex WP bergantian dengan
insektisida Raydok 28 ec atau insektisida Direct 25 ec.
Lalat buah ( dacus verugenius ).
Gejala awalnya buah cabe berlubang
kecil, kulit buah menguning, dan kalau di belah biji cabe berwarna coklat
kehitaman dan pada akhirnya buah rontok.
Untuk pencegahan dan pengendalianya
dengan membuat perangkap dengan sexferomon atau dengan penyemprotan insektisida
Winder 100ec dengan konsentrasi 0,5 -1 cc / liter, bergantian dengan
insektisida Promectin 18ec dengan konsetrasi 0,25 – 0,5 cc / liter atau dengan
insektisida Cyrotex 75sp dengan konsentrasi 0,3 -0,6 g / liter.
Tungau ( mite ).
Biasanya menyerang tanaman cabe
hingga daun berwarna kemerahan
,menggulung keatas, menebal akhirnya rontok.
Untuk pengendalian dan pencegahanya
lakukan penyemprotan dengan akarisida Samite 135EC dengan konsentrasi 0,25 -0,5
ml / liter air, bergantian dengan insektisida Promectin 18 ec dengan
konsentrasi 0,25 – 0,5 cc / liter.
Thrips.
Apabila menyerang daun, daun akan
berwarna bercak keperakan dan menggulung ke dalam, keriting, dan rontok, bunga
akan mongering dan rontok.
Untuk pengendalian dan pencegahan
lakukan penyemprotan dengan insektisida Winder 25WP dengan konsetrasi 5 – 10 gr / liter, atau dengan insektisida
Winder 100 EC dengan konsentrasi 6 – 10 ml / liter air, bergantian dengan
insektisida Promectin 18 ec dengan konsentrasi 0,25 – 0,5 cc / liter.
Puru akar ( Nematoda ).
Merupakan organisme pengganggu
tanaman yang menyerang daerah perakaran tanaman cabe. Jika tanaman terserang
maka transportasi bahan makanan terhambat dan partumbuhan tanaman terganggu,
selain itu kerusakan akibat puru akar ( nematode ) ini dapat memudahkan bakteri
masuk dan mengakibatkan layu bakteri. Pencegahan yang efektif adalah menanam varietas
cabe yang tahan terhadap puru akar ini , dan melakukan penggiliran tanaman.
Dan apabila lahan yang di tanami
daerah endemic, pemberian nematisida dapat di berikan bersamaan dengan
pemupukan.
Anthracnosa buah. / patek.
Gejala awalnya kulit buah akan tampak mengkilat selanjutnya akan timbul
bercak hitam yang kemudian meluas dan akhirnya membusuk.
Untuk pengendalianya semprot dengan
fungisida Kocide54 WDG dengan konsentrasi 1 – 2 g / liter air, bergantian
dengan fungisida Victory 80wp dengan konsentrasi 1 – 2 g / liter air.
Phitopthora.
Gejalanya bagian tanaman yang terserang terdapat bercak
coklat kehitaman dan kelamaan membusuk. Penyakit ini menyerang tanaman
cabe pada daun, batang maupun buah.
Pengendalianya adalah menyemprot tanaman dengan fungisida Kocide 77 wp dengan
dosis 1,5 -3 kg/ha. Bergantian dengan fungisida victory 80 wp dengan
konsentrasi 2 -4 g / liter air di campur dengan fungisida sistemik Starmyl 25
wp dengan dosis 0,8 – 1 g / liter.
Rebah semai ( dumping off).
Penyakit ini biasanya menyerang
tanaman saat di persemaian.
Penyebabnya jamur / phitium sp,
untuk pencegahan lakukan penyemprotan dengan fungisida sistemik Starmyl 25 wp
saat di persemaian dan saat pidah tanam dengan konsentrasi 0,5 – 1 g/ liter.
Layu bakteri / layu fusarium.
Biasanya mulai menyerang tanaman
cabe saat fase generatif. Untuk mencegahnya dianjurkan penyiraman Kocide 77 wp
pada lubang tanam dengan konsentrasi 5 g / liter,mulai saat tanaman menjelang
berbunga dengan interval 10 -14 hari.
Bercak daun.
Disebabkan oleh cendawan / jamur
cercospora capsici.
Gejalanya berupa bercak bercicin,
berwarna putih pada tengahnya dan coklat kehitaman pada tepinya. Pencegahanya
semprot dengan fungisida Kocide 54 WDG dengan konsentrasi 1,5 – 3 g / liter,
bergantian dengan fungisida Victory 80 wp dengan konsentrasi 2 -4 g / liter,
dengan interval 7 hari.
Penyakit mozaik virus.
Saat ini belun ada pestisida yang
mampu mengendalikan penyakit ini.
Dan sebagian tindakan pencegahan
dapat di lakukan pengendalian terhadap hewan pembawa virus tersebut yaitu
aphids.
Aphids.
Gejalanya daun akan menggulung ke
dalam, keriting , menguning, dan rontok.
Untu pencegahanya dan
pengendalianya lakukan penyemprotan dengan insektisida Winder25 wp, dengan
konsentrasi 5 – 10 gr/ liter air , atau dengan Winder 100 ec 6 – 10 ml / liter,
bergantian dengan insektisida Promectin 18 ec dengan konsentrasi 0,25 -0,5 cc /
liter.
Pencegahan dan pengedalian hama .
Pengendalian hama atau penyakit bila perlu saja, yaitu
bila terlihat gejala ada serangan atau penyakit. Untuk tindakan preventif
lakukan penyemprotan 1 -2 kali seminggu setelah tanam, dengan pestisisida ,
insektisida ,atau fungisida secara bergantian dengan dosis sesuai anjuran
diatas.
Pemupukan susulan atau tambahan.
Pemberian pupuk susulan di lakukan
pada :
2 minggu setelah tanam dengan campuran pupuik makro Urea 75 kg + TSP 34
Kg / ha.
4 minggu setelah tanam Urea 75 kg + TSP 34 kg / ha.
6 minggu setelah tanam Urea 75 kg
+ TSP 34 kg /ha.
8 minggu setelah tanam Urea 75 kg +
TSP 34 kg /ha. Atau pakai pupuk majemuk NPKdengan waktu 2, 4 , 6 , 8 minggu setelah tanam 100 kg – 200 kg/ ha.
Dengan cara di tebar di sekeliling
tanaman 5 – 10 cm dari batang tanaman , atau di kocorkan pakai air.
Penyiangan di lakukan 2 – 3 minggu
sekali setelah tanam jika ada gulma yang
mengganggu atau sesuai dengan pertumbuhan gulma.
Pengairan /
penyiraman.
Dilakukan
dengan system furrow, yaitu dengan mengairi parit saat tanaman beru
mur 10
hari setelah tanam, atau di sesuaikan dengan kelembaban tanah. Air
jangan
sampai menggenangi bonggol batang tanaman terlalu lama. Karena
tanaman
cabe tidak tahan dengan terlalu banyak air .
- Panen dan pasca panen.
Panen pertama di lakukan mulai 9
minggu setelah tanam, dan panen berikutnya setiap 5 -7 hari sekali.
Buah yang sudah di panen segera di
sortir ( di pisahkan ) sesuai dengan
pesanan pasar. Dengan penerapan teknologi budidaya, penanganan pasca
panen yang benar dan tepat serta penggunaan benih yang tahan hama penyakit dapat meningkatkan produksi
cabe yang maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar