SELAMAT DATANG, SUGENG RAWOEH DI BLOGKE WONG NDESO YANG INGIN BERBAGI TENTANG AGRICULTURE

CARA BUDIDAYA TERONG


            BUDIDAYA TERONG (Solanum melongena ).

  1. CULTIVAR / VARIETAS.
Pandega hijau, Bungo f1, Hijo, Pondoh , Sriti, Mustang dan masih banyak varietas lainya.
  1. SYARAT TUMBUH.
         - Dapat tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi sekitar 1200 m dpl.
         - Suhu udara berkisar antara 22 - 30o C
         - Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik,  
            aerasi dan drainase baik dan pH antara 6,8-7,3
         - Sinar matahari harus cukup
         - Cocok ditanam musim kemarau.
  1. PEMBIBITAN / PERSEMAIAN.
Benih terong sebaiknya di semaikan dahulu sebelum di tanam pada lahan penanaman. Untuk lahan 1 hektar di perlukan sekitar 500g benih., dengan daya kecambah 85 %.
         Penyemaian benih.
            Benih  terong di rendam dengan air sekitar 18 jam, lalu tiriskan dan bungkus rapat
           dengan kertas atau tissue, untuk menjaga kelembaban , pembukus setengah basah.
           2 – 3 hari buka pembukus, dan kalau sudah mulai pecah / berkecambah pindahkan
           benih terong  ke media semai satu persatu dengan hati – hati.
          Media semai campuran tanah dan pupuk kandang matang dengan perbandigan 1 : 1
           atau  2 : 1.masukan ke polibag plastic.Setelah benih terong di tanam 0,5 – 1 cm
           .lalu  siram air dengan gembor penyiraman,dan tutup dengan daun pisang untuk
            menjaga kelembaban , lihat  kalau sudah benih mulai tumbuh buka daun penutup 
            dan siram  pagi dan sore.Untuk mencegah gangguan cendawan , semprot  
            persemaian  dengan fungisida  Starmyl 25WP dan Victory 80WP. Atau dengan
            fungisida lainya
            Untuk mencegah gangguan hama, persemaian di semprot dengan insektisida
            Winder 100ec dengan konsentrasi 0,5 cc/ liter.
  1. PENGOLAHAN LAHAN / TANAH.
      - Bersihkan rumput liar (gulma) dari sekitar kebun
            - Olah tanah dengan cangkul ataupun bajak sedalam 30-40 cm hingga gembur
            - Buat bedengan selebar 100-120 cm, jarak antar bedengan 40-60 cm, ratakan
               permukaan bedengan
            - Jika pH tanah rendah, tambahkan kapur / Dolomit.
            - Sebarkan pupuk kandang 15-20 ton / ha,di atas bedengan dan campurkan / aduk
               merata dengan tanah
            - Sebarkan pupuk dasar dengan campuran ZA atau Urea 150 kg + TSP 250 kg per
              ha dicampur dengan tanah secara merata atau sekitar 10 gr campuran pupuk per
              lubang tanam
            - Jika pakai Mulsa plastic, tutup bedengan pada siang hari
            - Biarkan selama seminggu sebelum tanam
            - Buat lubang tanam dengan jarak 60x70 cm / 70x70 cm.
        5PENANAMAN.
            Jika bibit sudah berumur 4 -6 Minggu setelah tanam atau sudah mempunyai 3 -4
            helai daun, bibit terong bisa di pindah tanam di lahan penanaman yang telah di
            siapkan.
            - Waktu tanam yang baik di sore hari antara jam 15 – 18.
            - Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal
            - Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan
            - Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab)
        6. PEMELIHARAAN.

            Penyulaman
         
   - Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama
              Penyakit dengan tanaman baru yang sehat , setelah selesai penyulaman siram
              dengan air supaya cepat tumbuh.
           - Penyulaman di lakukan 1- 2 Minggu setealah tanam / maksimal umur 15 hari

           Pemasangan ajir / lanjaran
           - Lakukan seawal mungkin agar tidak mengganggu (merusak) sistem perakaran ,1
              Minggu setelah tanam.
           - Ajir / lanjaran terbuat dari bilah bambu setinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm
           - Tancapkan secara individu dekat batang sekitar 10 -15 cm.
           - Ikat batang atau cabang terong pada ajir / lanjaran dengan tali agar tidak roboh,
              jika berbuah.

           Penyiangan
          - Rumput liar atau gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut
          - Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60-75 hari setelah tanam atau lihat
             pertumbuhan gulma / rumput yang mengganggu tanaman.
          Pemupukan susulan / tambahan.
          Dilakukan  dengan campuran pupuk makro :
-         2 Minggu setelah tanam Urea 300kg + TSP 200kg + KCL 100kg / ha.
-         4 Minggu setelah tanam Urea 100kg + TSP 200KG + KCL 200kg / ha.
-         6 Minggu setelah tanam  Urea 100kg + KCL 100kg / ha.
Atau dengan pupuk majemuk NPK dengan dosis dan aplikasi yang sama.
Dengan cara di tunggal / gejik sekitar 20cm dari pohon, lalu tutup dengan tanah , untuk mengurangi penguapan .Setelah selesai pemupukan lakukan pengairan agar pupuk cepat diserap oleh tanaman .
Pengairan .
   Di lakukan 1-2 kali seminggu setelah tanam, lihat kondisi tanah . yang perlu di perhatikan  adalah agar tanaman tidak kekurangan dan kelebihan air.
   7. HAMA DAN PENYAKIT.
       HAMA APHIS (KUTU DAUN) Serangan hama ini ditandai dengan mengerutnya 
      daun karena mengering. Daunnya berwarna kuning. Pemberantasannya 
      umumnya dilakukan dengan Basudin 40 WP dan Bayrusi125 EC.
      Tungau (Tetranychus)
      Serangan hama ini ditandai dengan pertumbuhan tanaman terung
      menjadi abnormal. Daun pucuk atau tunas yang terserang berubah menjadi
      keriput dan berwarna kuning. Hama ini menyerang daun dan cabang muda
      dengan cara mengisap cairan dalam jaringan tanaman. Pengendalian serangan
      dilakukan dengan menggunakan larutan Kalthene 0,2 %, Dimetoate (Rogor,
      Roxixon) 0,1 % atau larutan Sumithion 1:1.000 (18 cc dalam 15 liter air).
      PENYAKIT KARAT DAUN
      Serangan penyakit ini ditandai dengan adanya  bercak-bercak kuning (blight)
      dan kanker pada daun maupun -tanaman. Penyebabnya adalah Phomopsis
      vexans (Sacc & Syd) Harter atau Diaphote vexans Gratz. Penyakit ini sulit
      diberantas. Untuk itu, sebaiknya pada awal penanaman digunakan Dithane M-45
      berkonsentrasi 0,2-0,3 %.
      BUSUK AKAR 
     Serangan penyakit ini ditandai dengan warna daun menjadi lebih hijau, lalu
     menjadi kuning, dan akhirnya mati. Penyebabnya adalah cendawan Yerticilium
     alboatrum yang menyerang akar dan pembuluh pada jaringan tanaman.
     Pencegahan serangan selanjutnya dengan menggunakan Dithane M-45 (0,2-0,3
     %). Sebenarnya penyakit ini dapat dikendalikan dengan perlakuan tanah, antara
   lain fumigasi, drainase yang baik, dan rotasi tanaman.

       Pengendalian hama dan penyakit di lakukan bila perlu saja , yaitu bila terlihat ada 
      Gejala serangan hama atau penyakit , Untuk tindakan preventif dalam pencegahan  
      Hama lakukan penyemprotan  seminggu 2 -3 kali , insektisida + fungisida , dengan 
      Dosis sesuai anjuran, lihat label obat.
8. PEMANENAN.
    - Buah pertama dapat dipetik setelah umur 3-4 bulan tergantung dari jenis varietas

    - Ciri-ciri buah siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan masih muda.

    - Waktu yang paling tepat pagi atau sore hari.

    - Cara panen buah dipetik bersama tangkainya dengan tangan atau alat yang tajam.

    - Pemetikan buah berikutnya dilakukan rutin tiap 3-7 hari sekali dengan cara memilih  
      buah yang sudah siap dipetik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar