SELAMAT DATANG, SUGENG RAWOEH DI BLOGKE WONG NDESO YANG INGIN BERBAGI TENTANG AGRICULTURE

Senin, 26 September 2011

CARA BUDIDAYA BROKOLI

    BUDIDAYA  BROKOLI ( Brassica olerecea cv . brocolli )
                                                                            1. Cultivar .
Royal green, Delicate green ,.Green king , Radiant Green , Green Jewel. Dan banyak  lagi varietasnya
2. Penyiapan benih.
Sterilisasi benih dengan merendam benih dalam larutan fungisida dengan dosis yang  dianjurkan atau dengan merendam benih dalam air panas 55 derajat celcius, selama 15 – 30 menit.
Penyeleksian benih dengan merendam biji dengan air, dimana benih yang baik
akan  tenggelam Rendam benih selama sekitar 12 jam atau sampai benih terlihat pecah agar benih cepat  berkecambah
3. Persemaian .
    Tempat persemaian
Penyemaian di bedengan.: Sebelum bedengan di buat , lahan di olah atau di cangkul      sedalam 30 cm lalu di buat bedengan / guludan dengan lebar 110 -120 cm , memanjang
Penyemaian ada dua cara  :  di sebar diatas bedengan dan pakai plastic polibag.
Media semai : campuran ayakan pupuk kandang matang dan tanah halus dengan perbandigan 1 ; 2 atau 1 : 1. Masukan benih  satu – satu ke dalam polibag plastic yang
sudah di isi   media tanam sedalam 0,2 – 1,0 cm. tutup tipis dengan tanah atau pupuk kandang matang. Siram air pakai gembor penyiraman , dan terakhir tutup pakai daun pisang untuk menjaga kelembaban.Setelah tumbuh ke   cambah buang penutup daun pisang. Siram pagi dan sore. Lihat kondisi tanah.
4. Persiapan lahan.
    Lahan di bersihkan dari tanaman liar dan sisa – sisa akar, di cangkul atau di bajak , lalu  di buat bedengan / guludan selebar 80 – 100 cm, tinggi 35 cm dengan jarak antar bedengan / guludan 40 -50 cm
Pengapuran hanya di lakukan jika PH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dosis kapur    yang sesuai  nilai PH tanah , tetapi umumnya  berkisar antara 1 -2 ton / ha dalam bentuk  kalsit atau dolomit. Kapur di campurkan merata pada saat pembuatan bedengan./ guludan. Untuk pemupukan dasar campurkan 13 -18 ton / ha pupuk kandang, atau pakai campuran pupuk makro UREA 87 kg,+ ZA 187 kg + TSP 311 kg + KCL 90 kg/ha (.Rekomondasi untuk tanaman Brokoli pada tanah Mineral dengan tingkat kandungan P dan K sedang ).
5 . Penanaman.
Penanaman dilakukan pada bibit yang sudah berumur sekitar sebulan , atau sudah mem        punyai daun 3 - 4 helai .
Jarak tanam yang di pakai adalah 50 x 50 cm untuk kultivar / varietas bertajuk lebar dan 45 x 65  untuk kultivar / varietas tegak 
Waktu tanam yang baik di pagi hari jam 6 – 9 dan sore hari jam 3 – 4 .Untuk satu lubang di isi satu bibit.  Pemindahan secara hati – hati jangan sampai akar atau daunya rusak.
Siram  pakai air setelah selesai penanaman .
6. Pemeliharaan .
     Penyulaman.
Jika ada tanaman yang rusak atau mati , penyulaman dapat di lakukan sebelum tanaman berumur dua minggu.
      Perempelan .
Perempelan cabang dilakukan seawal mungkin supaya ukuran dan kualitas masa bu
nga yang terbentuk optimal. Segera setelah terbentuk masa bunga ,daun – daun tua
di ikat sedemikian rupa , sehingga masa bunga ternaungi matahari. Penutupan ini berfungsi untuk mempertahankan warna bunga supaya tetap putih
Pengendalian Hama dan Penyakit.
Untuk pengendalian dapat di lakukan dengan melakukan bibit yang bebas penyakit
merendam benih di air panas 50 derajat celcius atau di rendam didalam fungisida
 / bakterisida selama 15 menit, sanitasi kebun , rotasi tanaman , menanam kultivar  / varietas yang tahan penyakit, menghidari tanaman dari kerusakan mekanis atau gigitan serangga, melakukan sterilisasi media semai atau lahan kebun, pengapuran pada tanah
masam dan mencabut tanaman yang terserang penyakit
Untuk mencegah serangan hama penyakit penyemprotan pestisida  dilakukan walau pun belum ada gejala serangan hama.
Lakukan penyemprotan setiap 2 minggu sekali
Penyiangan.
Dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah serta  pemupukan susulan yang ke1 yaitu  7 – 10 hari setelah tanam, 20 hari setelah tanam, 30 -35 hari setelah tanam
Penyiangan dan penggemburan di lakukan dengan hati – hati jangan terlalu dalam
agar tidak merusak akar. Pada masa akhir pertumbuhan vegetatif ( memasuki masa    pembungaan ) penyiangan di hentikan .
Pemupukan tambahan.
Pupuk susulan di berikan pada umur 1,3 ,5  minggu setelah tanam, di sekeliling tanaman sejauh 10 -15 cm dari batang tanaman , lalu timbun tanah .
Dengan dosis : 
1 minggu setelah tanam  Urea / ZA  44 kg + TSP 93 kg + KCL 45 kg
 3 minggu setelah tanam  Urea / ZA  44 kg + TSP 93 kg + KCL 45 kg
 5 minggu setelah tanam  Urea / ZA  44 kg + TSP 93 kg + KCL 45 kg
per hektar. Atau  pakai pupuk majemuk NPK 150 kg – 200kg / ha. Pada minggu 
ketiga setelah tanam , tanaman juga di semprot dengan pupuk daun yang mengandung N dan K tinngi
Penyiraman atau Pengairan .
Di lakukan seminggu 2 - 4 kali . lihat kondisi tanah. Pada fase pertumbuhan awal atau    .       pembentukan bunga , tanah harus keadaan basah terus jangan sampai kekeringan.
7. Panen dan pasca panen.
Pemanenan di lakukan saat masa bunga mencapai ukuran maksimal. Umur panen antara 55 -100 hari, tergantung varietas / kultivar tanaman.
Setelah di panen, hasil disimpan di tempat teduh untuk di lakukan sortir. Sortir di lakukan berdasarkan diameter kepala bunga yang di bagi 4 kelas yaitu :          
>30 cm , 25 – 30 cm , 20 – 25 ,dan 15 – 20 cm.
 Penyimpanan terbaik di ruang gelap pada temperature 20 derajat celcius, kelembaban  75 -85 % atau kamar dingin dengan temperatur 4,4 derajat celcius dengan kelembaban 
  85 -95 %. 

Sabtu, 24 September 2011

CARA BUDIDAYA BAYAM

            BUDIDAYA BAYAM (Amaranthus, sp).
  1. Cultivar / varietas.
Varietas bayam yang banyak di tanam mempunyai komersial yang tinggi antara   lain cummy, green like, tark, stayful, Selain itu di kenal varietas local  yang tidak kalah bagus kualitasnya antara lain : giti merah, giti hijau, cimangkok, kuningan,  sukamandi dan masih banyak varietas lainya.
  1. Syarat tumbuh.
Bayam termasuk tanaman sayuran dataran tinnggi, tapi dapat hidup di dataran rendah. Bayam menghendaki tanah yang subur dan gembur. Derajat ( PH ) yang di inginkan berkisar 6 – 7. Tanah yang PHnya lebih tinggi atau lebih rendah tanaman bayam tidak dapat tumbuh dengan baik.
  1. Penanaman.
Pengolahan lahan, pemberian pupuk dasar, dan pembuatan guludan ( bedengan ). Pengolahan tanah untuk semua jenis tanaman bayam hampir sama, namun untuk bayam tahunan ( potong ) agak berbeda karena memiliki akar yang lebih panjang dari bayam cabut, sehingga pencangkulan lebih dalam.
Pemberian pupuk dasar di lakukan bersamaan dengan pengolahan tanah , campurkan pupuk kandang sekitar 12 -18 ton / ha, atau pakai campuran pupuk makro Urea 56 kg,+ ZA 56 kg + TSP 250 kg , + KCL 90 kg perhektar ( Rekomendasi untuk tanaman bayam pada tanah Mineral dengan tingkat kandungan P dan K sedang ).
Bedengan / guludan penanam di buat dengan ukuran 1 -1,5 m. Sebaiknya bedengan / guludan di buat agak tinggi untuk mencegah keluarnya benih bayam pada saat di siram. Di antara bedengan / guludan di buat parit untuk memudahkan penyiraman.
Sebelum benih di tabur perlu di camburkan dengan abu, dengan perbandingan 1 untuk benih dan 10 untuk abu.Untuk penaburan benih harus merata tidak betumpuk – tumpuk. Benih bayam dapat di tabur pada garitan yang di buat menurut baris panjang bedengan / guludan  atau garitan memotong guludan / bedengan, dengan jarak antar baris sekitar 20 cm. Untuk keperluan benih 1 ha sekitar 5 -10 kg  benih. Benih di tabur lalu segera di tutup dengan tanah tipis secara merata, kemudian di siram dengan air menggunakan gembor penyiraman, lakukan pagi dan sore, kecuali jika turun hujan. ( lihat kondisi tanah ).
  1. Pemeliharaan.
Aspek penting adalah penyiangan , penggemburan, pemberian pupuk susulan, dan pengendalian hama / penyakit.
Lakukan penyiangan jika ada gulma yang tumbuh di sekitar tanaman 1 -2 minggu sekali , dan lakukan penggemburan tanah 2 minggu setelah tanam  , diantara garitan tanaman.
Pemupukan susulan lakukan 3 minggu setelah tanam dengan campuran pupuk makro Urea 56 kg + TSP 90 kg /ha, atau pakai pupuk majemuk NPK 150 kg – 200 kg / ha, dengan cara di tebar di sela- sela tanaman, lalu di airi / di siram / di lep ( jawa ).
Pengairan dilakukan seminggu 2 -3 kali .( lihat kondisi tanah.).
  1. Hama dan Penyakit.
 Downy mildew.
 Di tandai dengan daun menguning, daun bagian bawah berwarna hijau   keunguan. Pada akhirnya berwarna coklat, sering timbul di tanam pada musim hujan dan dingin.
Pencegahan dapat di lakukan  dengan memetik daun yang di serang.
Pemberantasan dengan obat fungisida Dithan M-45 dengan dosis 1,5 -2 gr/ liter air.
Spinach blight ( virys mozaik cucumber ).
Di tandai dengan daun menyempit, mengecil, menggulung dan berkerut, permukaan daun berwarna kuning , biasanya menyerang daun muda. Agar tanaman tidak terinveksi, tanaman harus di musnahkan, karena belum ada obatnya
Pencegahanya dengan penyiangan gulma, pemyemprotan lalat pembawa virus dengan  Ambus 2 EC atau Lannate 2 EC dengan dosis 2g / liter.
Penyakit noda daun ( leaf spot ).
Di tandai dengan noda coklat pada setengah bagian daun , meluas sehingga menghancurkan  daun, agar tidak meluas buang / musnahkan tanaman yang terkena peyakit ini. Pencegahanya lakukan penyemprotan dengan fungisida Dithan M 45, dengan dosis 1,5 – 2 g / liter, untuk tanaman yang belum terserang penyakit ini. Gangguan penyakit tanaman ini di sebabkan oleh kekurangan unsur M N.
Penanggulanganya di beri Multitonik ( pupuk yang mengandung M N), dosisnya sesuai kebutuhan. Untuk pencegahan pada tanah yang kekurangan unsur M N ini, dengan pemberian kapur pada saat pengolahan tanah.
  1. Pemanenan.
Untuk bayam cabut :
 Penjarangan di lakukan 20 hari setelah tanam, kemudian hari ke 25, 30 dan seterusnya hingga selesai panen. Pilih tanaman yang paling besar dulu.
 Untuk bayam potong / tahunan :
 Penjarangan pada hari ke 20 setelah tanam, atur jarak sekitar 40 -50 cm.
 Pemanenan sekitar 3 minggu setelah tanam , dengan cara potong pada cabang
 pucuk daun. Panen berikutnya lihat cabang  kalau sudah panjang bisa  potong .
  

Minggu, 11 September 2011

CARA BUDIDAYA KACANG PANJANG

                  BUDIDAYA KACANG PANJANG ( vigna sinensis ).

  1. Cultivar / Varietas.
Vigor, Super sainan, Sentosa, dan masih banyak vareitas lainya.
  1. Syarat tumbuh.
Suhu idealnya  20 -30 derajat C, Iklim kering dengan curah hujan 600 – 1. 500 mm / tahun. Hampir semua jenis tanah cocok untuk budi daya kacang panjang, tetapi yang paling baik adalah tanah Latosol / lempung berpasir, subur , gembur, banyak mengandung bahan organic dan drainasenya baik. Keasaman / PH tanahnya sekitar 5,5 – 6,5 .
  1. Pengolahan lahan.
Lahan di bajak atau di cangkul , lalu buat bedengan atau guludan dengan ukuran 1 -1,2 m , jarak antar bedengan / guludan 60 -100cm.
Pengapuran di lakukan jika PH tanah rendah, dengan dosis 1 -2 ton / ha, dalam bentuk , kalsit atau dolomite,( tergantung kemasaman tanah ). Tabur di atas bedengan / guludan lalu di campur / di aduk dengan tanah.
Pemupukan dasar dengan 4 -5 ton / ha.dengan pupuk kandang. Tabur di atas bedengan lalu di campur / di adukdengan tanah. Pemupukan dasar tidak di anjurkan bila kesu buran tanah sudah tinggi.
Rapikan / ratakan bedengan  kembali.
  1. Penanaman.
Bibit kacang panjang yang baik dan bermutu adalah penampilan bernas /kusam, daya kecambah tinggi di atas 85 %, tidak rusak / cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit.( keperluan benih untuk 1 hektar antara 15 -20 kg.
Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang yang sudah di siapkan. Jarak tanam di pakai tipe merapat dengan ukuran 20 x 50 cm. Biji di masukan dalam lubang tanam sebanyak 2 biji, lalu tutup dengan tanah atau abu dapur.( tanah harus keadaan basah / diairi dahulu ).
  1. Pemeliharaan.
Penyulaman dilakukan  kurang satu minggu setelah tanam, dengan mengganti benih yang tidak tumbuh .
Pemasangan lanjaran / ajir dilakukan 10 -15 hari setelah tanam, pemasangan lanjaran / ajir diantara 2 lubang dengan satu lanjaran / ajir.Panjang lanjaran / ajir 190 – 220 cm..
Merambatkan .
Membantu merambatkan bertujuan untuk mengarahkan pertumbuhan tanaman , baik pucuk tanaman maupun cabang – cabang tanaman , di harapkan tanaman merambat pada lanjaran / ajir yang telah di pasang, sehingga buah / polong kacang tidak tergeletak di tanah.
Penyiangan di lakukan pada tanaman berumur 2 – 3 Minggu setelah tanam, / tergantung pertumbuhan rumput / gulma.
Pemangkasan / perempelan.
Kacang panjang yang terlalu rimbun perlu di lakukan pemangkasan daun maupun ujung batang, tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga.
Pemupukan susulan / tambahan 1:
Di lakukan 2 Minggu setelah tanam dengan campuran pupuk makro ZA 50 kg + TSP 100 kg + KCL 50 kg / ha. Dengan cara di tugal / di gejik (jawa ) jaraknya 5 – 10 cm dari lubang tanam, kemudian tutup dengan tanah.
Pemupukan susulan / tambahan  2 :
Dilakukan  4 Minggu setelah tanam dengan pupuk majemuk NPK 200 kg / ha, dengan jarak 10 -15 cm dari lubang tanam.
Pemupukan susulan / tambahan 3 :
Dilakukan pada umur 6 Minggu setelah tanam dengan pupuk majemuk  NPK 200 kg /ha. Dengan jarak 10 -15 cm dari lubang tanam.
Pengairan .
Dilakukan sesuai kebutuhan tanaman , seminggu 1 -2 kali, yang terpenting  di jaga agar tanaman tidak kekurangan dan kelebihan air. Pengairan sebaiknya di lakukan  setelah pemupukan .( lihat kondisi tanah ).
  1. Hama dan penyakit.
Lalat kacang ( Ophiomya phasioli Triyon ).
Gejalanya terdapat bintik – bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan , pangkal batang terjadi perakaran skunder dan membengkak.
Pengendalianya dengan cara pergiliran tanaman yang bukan famili kacang – kacangan . Lakukan penyemprotan dengan insektisida Orthene 75 SP dengan konsentrasi 1 cc / liter air.
Kutu daun (Aphis Cracivora Koch ).
Gejalanya pertumbuhan terhambat  karena hama mengisap cairan sel tanaman . Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vector virus.
Pengendalianya lakukan penyemprotan dengan  Furadan 3 G dan Carbofuran.
Aphids .
Gejalanya daun menjadi hitam karena tumbuh jamur jelaga yang tumbuh pada kotoran aphids.
Pengendalianya lakukan penyemprotan dengan insektisida Winder atau Supracide dengan dosis sesuai anjuran .( lihat label obat ).
Ulat grayak ( spodoptera litura .F ).
Gejala daun berlubang, juga bisa menyerang polong, serangan berat di musim kemarau.
Pengendalianya penanaman serentak, perangkap hama kimiawi, atau lakukan penyemprotan dengan insektisida Suoracide dengan dosis sesuai anjuran .lihat label di botol obat.
Ulat  bunga ( Maruca testualis ).
Gejalanya larva menyerang bunga yang sedang mekar / membuka , kemudian memakan polong., menyebabkan kerontokan pada bunga .
Pengendalianya semprot dengan insektisida Sevin atau Winder , dengan dosis yang di anjurkan.
Thrips.
Menyerang bagian pucuk tanaman sehingga terjadi keriting dan kering, sejak tanaman masih kecil sampai besar.
Pengendalianya semprot dengan pestisida Winder , atau Promection ,atau Agrimeec atau Confidor dengan dosis sesuai anjuran ( lihat label obat ).
Tungau ( Mites ).
Gejalanya daun akan menggulung ke bawah dan warnanya hijau kehitaman .Dalam kondisi parah, tanaman dapat mengalami kerontokan daun.
Pengendalianya semprot dengan Samite atau Omite atau Mitae , dengan dosis sesuai anjuran.
Penyakit Antraknose.
Penyebabnya jamur collectricum lindemuthianum.
Gejalanya dapat di amati pada bibit yang baru berkecambah, pada bagian batang dan keping  biji berwarna coklat.
Pengendalianya dengan rotasi tanaman , perlakuan benih sebelum di tanam dengan fungisida Dithan M -45 dan Cupravit OB 21, dan  penyiangan gulma yang mengganggu.
Penyakit mozaik.
Penyebab virus cowpea aphid borne, gejalanya daun muda terdapat gambaran mosaic yang warnanya tidak beraturan. Penyakit di tularkan oleh vector kutu daun.
Pengendalianya  dengan menggunakan benih yang sehat dan bebas virus, semprot dengan insektisida yang efektif untuk kutu daun, dan tanaman yang terserang di cabut dan di buang.
Layu bakteri dan jamur layu.
Penyebab bakteri Pseudomonas solanacearum E. F .Smith.
Gejalanya tanaman mendadak layu dan akan menyebabkan mati .
Pengendalianya dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati. Penyakit ini bisa di sebabkan oleh jamur pytium maupun oleh bakteri. Penyakit ini dapat di cegah dengan di kocor Kocide 77, dan di semprot.
Sedang pengendalian bakteri kocor dengan  Bactomycin atau Agrimyein dengan dosis sesuai anjuran.
Pengendalian hama atau penyakit bila perlu saja, yaitu bila terlihat gejala ada serangan atau penyakit. Untuk tindakan preventif lakukan penyemprotan 1 -2 kali seminggu setelah tanam, dengan pestisisida , insektisida ,atau fungisida secara bergantian dengan dosis sesuai anjuran diatas.
  1. Pemanenan.
Umur tanaman siap di panen sekitar umur 3,5 – 4 bulan setelah tanam.
Ciri – ciri kacang yang siap di panen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah di patahkan dan bijinya di dalam polong tidak menjol, waktu panen yang baik di pagi atau sore hari, dengan cara memotong tangkai kacang .